Rabu, 29 Juli 2009

Ilmu ALLAH SWT Meliputi Segala Sesuatu

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal dalam Musnad Ahmad 2/167 no 6563

حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا هاشم بن القاسم ثنا ليث حدثني أبو قبيل المعافري عن شفى الأصبحي عن عبد الله بن عمرو عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال خرج علينا رسول الله صلى الله عليه و سلم وفي يده كتابان فقال أتدرون ما هذان الكتابان قال قلنا لا الا أن تخبرنا يا رسول الله قال للذي في يده اليمنى هذا كتاب من رب العالمين تبارك وتعالى بأسماء أهل الجنة وأسماء آبائهم وقبائلهم ثم أجمل على آخرهم لا يزاد فيهم ولا ينقص منهم أبدا ثم قال للذي في يساره هذا كتاب أهل النار بأسمائهم وأسماء آبائهم وقبائلهم ثم أجمل على آخرهم لا يزاد فيهم ولا ينقص منهم أبدا فقال أصحاب رسول الله صلى الله عليه و سلم فلأي شيء إذا نعمل ان كان هذا أمر قد فرغ منه قال رسول الله صلى الله عليه و سلم سددوا وقاربوا فإن صاحب الجنة يختم له بعمل أهل الجنة وان عمل أي عمل وان صاحب النار ليختم له بعمل أهل النار وان عمل أي عمل ثم قال بيده فقبضها ثم قال فرغ ربكم عز و جل من العباد ثم قال باليمني فنبذ بها فقال فريق في الجنة ونبذ باليسرى فقال فريق في السعير

Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Qasim yang berkata telah menceritakan kepada kami Laits yang berkata telah menceritakan kepadaku Abu Qabil Al Ma’afiri dari Syafi’ Al Asbahi dari Abdullah bin Amr dari Rsulullah SAW, Abdullah berkata “Rasulullah SAW keluar menemui kami dengan kedua kitab di tangan Beliau. Kemudian Beliau bertanya “Apakah kalian mengetahui kedua kitab ini?. Kami menjawab “tidak wahai Rasulullah kecuali Anda mengabarkan kepada kami”. Kemudian Beliau bersabda mengenai kitab di tangan kanannya “Ini adalah Kitab yang berasal dari Rabb semesta Alam, di dalamnya terdapat nama-nama penduduk surga dan nama-nama orang tua mereka serta kabilah mereka. Jumlahnya telah ditutup dengan orang terakhir dari mereka dan tidak akan ditambah dan tidak pula dikurangi”. Kemudian Beliau bersabda tentang kitab di tangan kirinya “Adapun ini adalah Kitab dari Rabb semesta Alam, di dalamnya terdapat nama-nama penghuni neraka dan nama-nama orang tua serta kabilah mereka. Jumlahnya telah ditutup dengan terakhir dari mereka sehingga tidak akan bertambah ataupun berkurang untuk selama-lamanya. Kemudian para sahabat berkata “kalau begitu dimana amalan wahai Rasulullah SAW jika semuanya sudah ditetapkan?”. Beliau menjawab “berusahalah dan mendekatlah karena sesungguhnya penduduk surga akan ditutup dengan amalan penduduk ahli surga meskipun ia mengamalkan apa saja. Dan sesungguhnya penduduk neraka akan ditutup dengan amalan penduduk neraka meskipun ia mengamalkan apa saja. Kemudian Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah SWT telah selesai terhadap para hambanya”. Beliau berkata sambil mengarahkan tangan kanannya “satu kelompok di dalam surga” kemudian mengarahkan tangan kirinya seraya berkata “kelompok yang lain di dalam neraka”.

Syaikh Ahmad Syakir dalam Syarh Musnad Ahmad no 6563 menyatakan bahwa hadis ini sanadnya Shahih. Hadis ini juga diriwayatkan dalam Sunan Tirmidzi 4/449 no 2141 dimana Imam Tirmidzi berkata “hadis hasan shahih gharib”. Syaikh Al Albani memasukkannya dalam Shahih Sunan Tirmidzi no 2141 dan berkata “hadis hasan”. Kemudian Syaikh Al Albani juga memasukkan hadis ini dalam Shahih Jami’ As Shaghir no 88 dan berkata “hadis shahih”.

Membaca hadist diatas yang terlintas di pikiran pertama kali mungkin adalah bahwa adalah ini adalah salah satu hadist yang menyokong dan bersesuaian dengan paham JABARIAH atau DETERMINISME, yang intinya menafikan adanya perbuatan otonom (kehendak bebas ) seorang hamba dengan menyandarkan semuanya kepada Allah SWT. Sekilas memang demikian, karena seolah Allah SWT telah "menetapkan" siapa-siapa yang masuk sorga dan siapa-siapa yang masuk neraka tanpa peduli akan amal perbuatannya didunia, sehingga sebenarnya tidak bergunalah "ikhtiar" kita, dengan demikian kita menisbahkan kezaliman pada Allah SWT. Karena seolah Allah menciptakan makhluk-Nya hanya untuk kemudian menyiksanya di neraka.

Sungguh Maha Suci Allah dari kezaliman, karena Allah SWT tidak menzalimi hambanya kecuali mereka menzalimi dirinya sendiri. Allah SWT berfirman :

"Dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-Nya" (QS 41-Al Fushilat :46)

"Maka sekali-kali tidaklah Allah menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri" (QS 9-At Taubah:70)

Bagi orang awam yang masih belum paham atau belum tertarik mengenai konsep aqidah akan sangat sulit mencerna polemik yang timbul dari hadist diatas. Sehingga mungkin lebih mudah untuk mencari jalan tengah dengan melihat dari sisi yang lebih pasti yaitu dari sisi ke-Maha Tahu-an Allah SWT. Tuhan kita tidak menzalimi mahluk-Nya dengan menetapkan neraka kepada suatu kelompok dan menetapkan surga kepada kelompok yang lain, tapi Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu dari awal penciptaan sudah mengetahui satu persatu siapa individu mahluknya yang masuk surga atau dan siapa individu masuk neraka. Sebagaimana firman Allah SWT :

"Sesungguhnya Alllah Maha Tahu lagi Maha Bijaksana" (QS 76-Al Insaan :30)

"Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan" (QS 39-Az Zumar:70)

Jadi Allah telah memerintahkan semua makhluk untuk beribadah dan beramal sholeh yang dengan mengikutinya kita akan diganjar dengan sorga-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui siapa-siapa yang akan sukses menjalankan perintahnya dan siapa-siapa yang dengan kesesatannya akan membawa dirinya ke neraka.

"Dan jiwa serta penyempurnaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sungguh merugi orang yang mengotorinya" (QS 91-Asy Syams :7-10)